Pelaku Usaha Mikro di Lamsel Tetap Bertahan Kala Pandemi
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LAMPUNG — Sejumlah pelaku usaha mikro kecil di Lampung Selatan (Lamsel) masih tetap bertahan di kala pandemi Covid-19. Salah satunya Tri Handayani, warga Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo yang memiliki usaha pembuatan kerupuk opak singkong. Bahan baku, produksi dan pemasaran disebutnya tetap berjalan lancar.
Tri Handayani menyebut menggunakan modal sendiri untuk mengembangkan usahanya. Saat pandemi dengan dampak sejumlah sekolah tidak beroperasi tidak menurunkan omzetnya. Sebagai alternatif ia menjual ke pasar tradisional dalam bentuk mentah. Per kilogram kerupuk opak singkong mentah dijual Rp18.000.
“Perputaran uang dari usaha kecil pembuatan opak singkong memang sedikit terhambat namun tetap berjalan dengan normal dengan permintaan yang tetap lancar dari pedagang di pasar bagi kebutuhan sejumlah warung kuliner,” terang Tri Handayani saat ditemui Cendana News, Selasa (25/8/2020).
Tri Handayani menyebut bisa memproduksi puluhan kilogram kerupuk opak singkong kering. Hasilnya digunakan untuk menambah modal dan kebutuhan sehari hari. Selama bahan baku masih tetap tersedia usaha opak miliknya tetap bertahan.
Pelaku usaha kecil pembuatan gula kelapa bernama Ishak di Desa Hatta, Kecamatan Bakauheni menyebut mengandalkan modal pinjaman kepada tengkulak yang sekaligus menjadi pengepul gula hasil produksinya. Meski masa pandemi Covid-19 ia tetap mampu memproduksi gula kelapa dengan hasil rata rata 20 kilogram perhari.
“Pinjaman dari tengkulak lebih dipermudah dengan jangka waktu lebih panjang selama saya tetap bisa berproduksi, tetap bisa dibayarkan,”cetusnya.
Berbeda dengan Ishak, produsen gula kelapa bernama Subari tetap bertahan karena permintaan tetap stabil. Produksi gula merah kerap digunakan untuk sejumlah usaha kuliner sehingga stok selalu disediakan. Meski produksi air nira kelapa yang menurun ia masih bisa mendapatkan puluhan kilogram gula kelapa untuk dijual.