Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Secara ‘Socio-Engineering’

Editor: Makmun Hidayat

“Instalasi pengelolaan sampah yang disebarkan oleh pemerintah ini merupakan upaya untuk mengurangi beban alam dan juga upaya membuka peluang kerja baru bagi masyarakat. Harapannya bisa dimanfaatkan dan dijaga oleh masyarakat,” tandasnya.

Peneliti Manajemen Lingkungan Dr. Devi Dwiyanti Suryono menyampaikan dengan semakin tingginya tingkat pencemaran di laut mendorong penelitian dan inovasi dalam bidang pengelolaan sampah yang berbasis karakteristik masyarakat setempat.

“Dengan mempertimbangkan keberadaan masyarakat, diharapkan pengelolaan sampah bisa bersifat bottom-up dan melibatkan masyarakat secara aktif, baik untuk membersihkan lingkungan maupun mendapatkan nilai tambah bersifat ekonomis,” kata Devi.

Peneliti Manajemen Lingkungan Dr. Devi Dwiyanti Suryono dalam seminar online tentang sampah, Kamis (28/7/2020). -Foto Ranny Supusepa

Penerapan sistem pengelolaan sampah yang berbasis karakteristik ini juga diharapkan bisa mendorong perubahan perilaku di masyarakat dan meningkatkan kepedulian masyarakat dalam membuang sampah.

“Penerapan socio-engineering yang menggabungkan antara sosial budaya masyarakat dengan riset dan teknologi diperkirakan akan mendorong pengelolaan sampah yang lebih optimal,” ucapnya.

Contohnya, seperti yang diterapkan di Muara Gembong sebagai ujung dari DAS Cisadane dan memiliki berbagai karakteristik penduduk.

“Awalnya, dilakukan survei identifikasi sampah dari semua lokasi. Setelah itu, dilakukan penelaahan dan potensi yang ada di masyarakat sekitar. Juga dilihat apakah sudah ada yang melakukan pengolahan sampah atau belum,” urai Devi.

Lihat juga...