Pemerintah Siap Capai Target Kurangi Sampah Laut pada 2025
Editor: Makmun Hidayat
Langkah lainnya adalah melakukan pencegahan kebocoran sampah baik di darat maupun dari kegiatan yang dilakukan di laut.
“Dan tentunya didukung juga dengan penegakan hukum yang meliputi pengawasan dan pemantauan serta dukungan pendanaan dalam bentuk penerapan insentif dan disinsentif serta untuk riset penilaian risiko kesehatan masyarakat dan ekologi akibat mikroplastik,” ungkapnya.
Di sisi lain, juga perlu dikembangkan penelitian dan pengembangan sebagai upaya pencegahan.
“Yaitu dengan melakukan penelitian untuk plastik biodegradable dari bahan seperti singkong, rumput laut maupun kelapa sawit maupun penggunaannya sebagai pengadaan energi dan pengembangan ekonomi sirkular,” imbuhnya.
Beberapa hal yang sudah dilakukan pemerintah, ujarnya, adalah penggunaan teknologi pengumpul sampah yang sudah dilakukan di Jakarta dan Makassar pada kurun Januari hingga April 2020, penerapan RDF dalam pengelolaan sampah untuk menurunkan hingga 26 persen dari total sampah dan mengalihkannya menjadi energi dan penerapan circular economy melalui pembangunan pusat daur ulang dan pengelolaan sampah terpadu di berbagai daerah dengan target peningkatan daur ulang sampah hingga 40 persen pada tahun 2040.
“Dan salah satu riset yang penting adalah tracking sampah laut menggunakan 15 Merge-T di perairan Indonesia untuk mengetahui pergerakan sampah laut dan pengembangan metode tracking dan monitoring yang menggabungkan simulasi oseanografi dan insitu drifters tracking system,” pungkasnya.