Penjualan Kuliner di Sikka Mulai Menggeliat
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Setelah merebaknya pandemi Covid-19 sejak pertengahan Maret 2020 yang mulai melanda Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), bisnis kuliner mati suri karena berbagai kegiatan seperti pesta dan seminar ditiadakan.
Namun bisnis kuliner mulai menggeliat kembali sejak awal bulan Agustus 2020 dengan mulai diperbolehkannya menggelar pesta dan berbagai kegiatan yang melibatkan banyak orang setelah mengantongi rekomendasi dari Gugus Tugas Covid-19.
“Sejak awal Agustus penjualan kuliner mulai bergeliat. Pesta nikah sudah mulai digelar sehingga pesanan makanan dan kue pun mulai berdatangan,” ujar Severinus Johnson, pegiat kuliner di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Sabtu (22/8/2020).
Jones sapaannya mengatakan, meski kegiatan pesta sudah berlangsung namun kegiatan pemerintahan dan swasta seperti seminar, dialog dan lainnya yang biasa dilaksanakan di gedung-gedung belum dilaksanakan.
Biasanya kata dia, kegiatan di gedung selalu memesan kopi, teh dan kue serta menyediakan makan siang bagi peserta sehingga seharian pihaknya hanya tangani satu pesanan saja.
“Saya baru sekali diminta untuk menyediakan aneka kue dan makan siang bagi peserta pelatihan dengan jumlah terbatas 10 orang saja. Selebihnya saya dibayar untuk memasak di rumah warga yang melaksanakan pesta pernikahan,” ungkapnya.
Pemilik usaha kuliner Bakso Ma’Len di Kota Maumere, Leni Magdalena, mengaku, sejak Agustus penjualan bakso miliknya mengalami peningkatan drastis sejak sepi pembeli selama 5 bulan mulai Maret sampai Juli 2020.
Leni mengatakan, meski mulai ramai, pihaknya hanya membuka tempat usaha sejak siang hingga malam hari maksimal jam 20.00 WITA atau sebelumnya bila stok sudah habis dan tidak akan ditambah.