Poktan Desa Waiara di Sikka Antusias Belajar Irigasi Tetes

Editor: Makmun Hidayat

MAUMERE — Sistem pertanian irigasi tetes yang dikembangkan secara besar-besaran oleh petani muda Yance Maring di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan menggunakan pesan singkat atau SMS (Short Message Service) dalam penyiraman tanaman membuat banyak petani tertarik.

Pemerintah Desa Waiara, Kecamatan Kewapante pun tertarik dan mengundang Yayasan Permadani Flores yang didalamnya bergabung Yance Maring untuk mengembangkan kebun contoh sistem irigasi tetes di desanya.

“Kami para petani selama ini tidak mengetahui sistem irigasi tetes ini. Selama 3 hari kami diajari membuat bedeng, menanam dan membuat jaringan irigasi tetes,” kata Ketua Kelompok Tani Suka Maju II Desa Waiara, Lambertus Mbozang, Jumat (14/8/2020).

Lambertus mengakui, setelah melihat dan mempelajari sistem pertanian irigasi tetes ini semua anggota kelompok tani di Desa Waiara sangat tertarik karena selama ini petani menyiram tanaman hortikultura di kebun secara manual.

Ketua Kelompok Tani Suka Maju II Desa Waiara, Lambertus Mbozang, saat ditemui di lokasi kebun contoh irigasi tetes, Jumat (14/8/2020). -Foto: Ebed de Rosary

Dia menjelaskan, air dari sumur bor ditimba dan diangkut menggunakan ember ke kebun untuk menyirami tanaman hortikultura di bedeng-bendeng yang ada di kebun tersebut.

“Kami menimba air di sumur dan membawanya menggunakan ember ke bedeng. Ini yang membuat kami tertarik karena tidak capek sebab air dipompa lalu dialirkan ke selang dan sehari hanya dua kali penyiraman,” ungkapnya.

Lambertus menambahkan, menggunakan sistem irigasi tetes membuat petani lebih mudah karena hanya membuka keran air saja setelah menghidupkan mesin pompa air.

Lihat juga...