Rawon Daging Sapi, Kelezatan Kuliner di Ujung Selatan Sumatera

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

LAMPUNG — Rawon menjadi salah satu kuliner khas yang dikenal asal Jawa Timur. Sajian berbahan utama daging sapi tersebut memiliki ciri khas kuah warna hitam berasal dari keluak atau kepayang.

Jarnah, salah satu pemilik warung makan di Jalan Lintas Timur KM 2 Bakauheni menyebutkan, kuliner ini kaya rempah khas Indonesia, rawon daging sapi jadi pilihan untuk menjaga daya tahan tubuh terutama saat cuaca kurang bersahabat.

“Sajian rawon daging sapi sangat tepat disajikan dalam kondisi cuaca suhu dingin karena bumbu rempah yang digunakan memiliki khasiat menghangatkan badan di samping memanjakan lidah,” terang Jarnah saat ditemui Cendana News,Sabtu (22/8/2020)

Bahan utama pembuatan rawon daging sapi dari bagian sandung lamur yang tidak berlemak. Bumbu yang disiapkan berupa bawang merah, bawang putih, kemiri, keluak, ketumbar, jahe, daun bawang, merica. Bahan pelengkap tauge, bawang goreng, kerupuk udang, telur asin dan terasi.

Cara pembuatan rawon daging menurut Jarnah cukup mudah. Pertama daging sapi direbus dengan air mineral hingga empuk. Daging ukuran besar yang telah direbus akan dipotong kecil seperti dadu dan air rebusan bisa dijadikan kaldu. Bumbu pelengkap yang dihasilkan dari bahan bahan yang telah diulek lalu ditumis. Daging sapi yang telah direbus akan dicampur dalam tumisan bumbu hingga meresap.

Rahasia kelezatan rawon daging sapi menurut terletak pada bumbu rempah yang lengkap. Penggunan ketumbar, kemiri dan sereh akan dipadukan dengan keluak yang merupakan hasil tanaman petani di Bakauheni. Keluak atau kepayang hanya digunakan bagian daging buahny yang matang. Proses pengolahan kepayang yang tepat menjadi kunci kelezatan rawon daging sapi.

Lihat juga...