Resolusi AS Perpanjang Embargo Senjata Iran, Ditolak DK PBB

TEHERAN — Dewan Keamanan (DK) PBB pada Jumat malam (14/8) menolak resolusi yang diusulkan oleh Amerika Serikat (AS) untuk memperpanjang embargo senjata terhadap Iran.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, yang mengajukan banding ke dewan yang beranggotakan 15 negara untuk memberikan suara untuk langkah tersebut, mengatakan “kegagalan kelompok untuk bertindak tegas” adalah “tidak bisa dimaafkan.”

“Ini menolak resolusi yang masuk akal untuk memperpanjang embargo senjata selama 13 tahun di Iran dan membuka jalan bagi negara sponsor terorisme terkemuka dunia untuk membeli dan menjual senjata konvensional tanpa pembatasan khusus PBB untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade,” kata dia dalam sebuah pernyataan.

Pompeo mengatakan AS tidak akan pernah meninggalkan teman-temannya di kawasan yang “mengharapkan lebih banyak” dari DK PBB, yang tampaknya mengacu pada Israel.

Menurut sumber, resolusi tersebut menghadapi tekanan yang kuat dari Rusia dan China, dua anggota DK PBB pemegang hak veto dan sekutu dekat Iran.

Kelompok lobi pro Israel yang kuat di Kongres AS, AIPAC, mengatakan pemungutan suara itu “mengancam untuk semakin mengguncang kawasan itu” dan “bertentangan dengan kepentingan keamanan” AS serta sekutunya.

Washington memperkenalkan resolusi yang direvisi ke DK PBB setelah draf sebelumnya tidak mendapat dukungan dari anggota, termasuk sekutu AS.

Presiden Iran Hasan Rouhani memperingatkan “konsekuensi” jika DK menerima resolusi tersebut.

Pejabat Iran menyatakan bahwa langkah tersebut melanggar ketentuan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), juga dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran, yang dinegosiasikan antara Iran dan negara-negara P5+1 yaitu AS, Inggris, China, Prancis, Rusia, serta Jerman pada 2015.

Lihat juga...