Sudarso, Mengabdi dalam Keterbatasan Demi Mencerdaskan Anak Kepulauan

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

LAMPUNG — Sudarso, S.Pd, mengabdi sebagai guru di SDN 5 Sumur, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan (Lamsel) sejak puluhan tahun silam. Laki laki asal Metro yang dulu merupakan ibukota Lampung Tengah (Lamteng) rela ditempatkan pada salah satu pulau di Selat Sunda.

Pilihan mengabdi di pulau berpenghuni sekitar ratusan kelapa keluarga (KK) tersebut jadi panggilan hati. Setiap hari Darso, sapaan akrabnya harus menyeberangi selat penghubung pulau Sumatera dan pulau Rimau Balak. Puluhan tahun silam ia dan sejumlah guru hanya memanfaatkan perahu nelayan. Saat cuaca buruk ia memilih tidak mengajar demi faktor keselamatan.

Aktivitas belajar bagi siswa di SDN 5 Sumur yang berdiri sejak 1990 silam menurutnya berbeda dengan di pulau Sumatera. Ketepatan waktu belajar ditentukan waktu kedatangan guru dari pulau Sumatera memakai perahu. Ia harus berangkat dengan Sukirdi, S.Pd, kepala sekolah dan dua guru kelas lainnya. Kepedulian pemerintah dilakukan dengan adanya bantuan perahu.

“Bantuan perahu pernah diterima dua kali namun karena faktor usia kerusakan terjadi sehingga harus memerlukan perahu baru, sebagian harus menggunakan dana pribadi para guru untuk perawatan dan operasional,” terang Sudarso saat dikonfirmasi Cendana News, Kamis (13/8/2020).

Fasilitas perahu yang kini dimiliki merupakan bantuan Dinas Pendidikan Kabupaten Lamsel tahun 2017 silam. Memiliki mesin bermotor dengan kekuatan 8 PK mampu membawa sekitar 10 orang terutama para guru dan siswa. Selama masa pandemi Covid-19 melanda ia menyebut sekolah sempat diliburkan. Namun kegiatan belajar online tidak bisa dilakukan akibat keterbatasan fasilitas.

Lihat juga...