Adhie Massardi: ‘KAMI’ Tercetus karena Ada Masalah di Indonesia
Editor: Koko Triarko
BEKASI – Sambutan dan dukungan antusias dari berbagai daerah di Indonesia untuk bergabung dalam gerakan moral melalui Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), disambut sukacita oleh pengurus pusat.
“Tentunya merasa bersukacita, bangga bahwa harapan KAMI sebagai gerakan moral yang dicetuskan pada 18 Agustus 2020 disambut gegap gempita. Banyak yang ingin bergabung untuk menyelamatkan Indonesia,”ungkap Adhie Massardi, Komite Eksekutif KAMI, dikonfirmasi Cendana News di Bekasi, Sabtu (12/9/2020).
Bahwa kemudian ada banyak masalah, ungkapnya, menanggapi beberapa gejolak yang terjadi dianggapnya suatu risiko dalam perjuangan dalam menyelamatkan Indoensia.
Dia menganalogikan, bahwa dahulu para pejuang banyak yang ditembaki oleh Jepang dan Belanda di era penjajahan hingga mati, tidak lain karena untuk menyelamatkan Indonesia.
“Sekarang hanya diusir-usir, atau ditolak hanya sekadar deklarasi itu persoalan kecil. KAMI adalah koalisi aksi untuk menyelamatkan Indonesia. Memang banyak juga orang yang ingin merusak indonesia, jadi wajar,” ujarnya.
Contoh lain, lanjutnya, soal pandemi, apa yang dilakukan oleh paramedis seperti dokter yang langsung berhadapan ingin menyelamatkan rakyat juga mendapat tekanan. Mereka tidak mendapatkan fasilitas apa pun dengan APD yang berkurang. Sehingga, tak heran banyak korban Covid dari kalangan dokter.
“Untuk menyelamatkan Indonesia, jika KAMI sekarang hanya diusir dan di larang-larang, ya alhamdulillahlah. Tapi perlu dipahami, bahwa misi utama KAMI tidak lain hanya untuk menyelamatkan
Indonesia,” tukasnya.
Pertanyaannya, katanya, apakah Indonesia saat ini dalam keadaan baik-baik saja? Kalau melihat Indonesia saat ini dalam keadaan baik saja, berarti bukan orang KAMI. KAMI tercetus karena melihat ada masalah di Indonesia, terutama terkait tatakelola yang tidak sesuai konstitusi.