Azerbaijan, Armenia Didesak Akhiri Bentrokan di Nagorno-Karabakh
NEW YORK — Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak Azerbaijan dan Armenia untuk segera mengakhiri bentrokan di Karabakh Atas, atau wilayah Nagorno-Karabakh.
Mengutuk penggunaan kekuatan dan kematian warga sipil, Guterres meminta para pihak untuk segera menghentikan pertempuran, mengurangi ketegangan dan kembali ke perundingan “yang berarti” tanpa penundaan, kata juru bicaranya dalam sebuah pernyataan yang dirilis Minggu (27/9).
Pernyataan itu juga menyebut bahwa Guterres akan berbicara melalui telepon dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan.
Departemen Luar Negeri AS melalui pernyataan tertulis juga meminta kedua negara untuk segera mengakhiri bentrokan.
“Amerika Serikat khawatir dengan laporan aksi militer skala besar di sepanjang Garis Kontak di zona konflik Nagorno-Karabakh yang telah mengakibatkan korban jiwa yang signifikan, termasuk warga sipil. Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga mereka yang tewas dan terluka,” kata pernyataan itu.
“Amerika Serikat mengutuk dengan tegas peningkatan kekerasan ini.”
Pernyataan tersebut menekankan bahwa Wakil Menteri Stephen Biegun memanggil Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov dan Menteri Luar Negeri Armenia Zohrab Mnatsakanyan “untuk mendesak kedua belah pihak untuk segera menghentikan permusuhan, untuk menggunakan hubungan komunikasi langsung yang ada di antara mereka untuk menghindari eskalasi lebih lanjut, dan untuk menghindari retorika yang tidak membantu dan tindakan yang semakin meningkatkan ketegangan di lapangan. ”
Amerika Serikat menilai partisipasi dalam kekerasan yang meningkat oleh pihak luar akan sangat tidak membantu dan hanya memperburuk ketegangan regional.