Banyak Daerah di NTT Tertarik Sistem Irigasi Tetes

Editor: Koko Triarko

“Adanya desa-desa yang mengembangkan sistem irigasi tetes, tentunya merupakan sebuah langkah maju. Dana desa besar, sehingga bisa dimanfaatkan untuk pengembangan di sektor pertanian, terutama hortikultura yang pangsa pasarnya di NTT sangat menjanjikan,” terangnya.

Sementara itu Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kelimutu, Heribertus Djogo, mengatakan teknologi irigasi tetes dengan selang khusus sangat membantu petani dalam menghemat tenaga kerja.

Menurut Heribertus,  banyak petani di Kabupaten Ende yang sudah tua dan diharapkan sistem irigasi tetes bisa memacu anak muda untuk bisa terjun menjadi petani.

“Tanaman hortikultura di Kecamatan Kelimutu sangat menjanjikan. Selama ini sudah dikembangkan seperti kentang wortel, sawi, tomat, daun bawang ,seledri, kacang merah dan lainnya,” terangnya.

Secara manual, sebut Heribertus, pihaknya sudah menggunakan sistem irigasi tetes dengan selang yang  dilubangi sendiri, namun dirinya melihat dengan penggunaan selang khusus penggunaan air bisa lebih minim dan efektif, karena langsung ke akar tanaman.

“Tanaman hortikultura di lahan irigasi tetes milik Yance tidak kalah dengan di Kecamatan Kelimutu, dan bila menggunakan sistem irigasi tetes dengan selang khusus, tentu lebih efektif termasuk pemupukan, karena semuanya sudah dihitung dan langsung dialirkan melalui selang yang sama,” ujarnya.

Heribertus menyebutkan, petani di Kecamatan Kelimutu mulai berhasil setelah dilaksanakan Sekolah Lapang. Apalagi, di wilayah ini ada banyak lahan kering dengan kelembaban rendah hingga tinggi, dan lahannya subur sehingga akan lebih efektif  menggunakan sistem irigasi tetes.

Lihat juga...