Dilema Nelayan di Padang Pindah Tempat Bersandar

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

PADANG – Kendati pemerintah telah memberikan sejumlah tempat alternatif tempat bersandarnya kapal-kapal nelayan dari Muaro Padang, tapi nelayan di sana masih enggan untuk pindah dari Muaro Padang itu.

Seperti yang dikatakan oleh Jupri, nelayan tonda di Muaro Padang, cukup sulit melakukan penyesuaian bila harus pindah ke tempat lain.

Persoalan ini bukan berarti nelayan tidak mendukung pembangunan Marina Center di Muaro Padang itu, melainkan butuh pertimbangan untuk benar-benar tidak merapat lagi ke Muaro Padang.

“Kalau di Muaro Padang ini kita sudah terbiasa dan telah punya kapal atau tempat penjualan ikan. Bahkan keluarga banyak tinggal di Muaro Padang. Artinya jika kapal pindah, maka keluarga juga harus pindah,” katanya, Senin (28/9/2020).

Menurutnya jarak tempat tinggal sekarang dengan sejumlah alternatif tempat baru yang diberikan oleh pemerintah sangat tidak menguntungkan para nelayan. Setidaknya butuh waktu 30 menit untuk bolak-balik dari rumah di Muaro Padang ke tempat baru yakni Pelabuhan Perikanan Bungus.

Serta bila mengajak keluarga pindah ke Pelabuhan Perikanan Bungus itu, maka secara biaya akan terjadi penambahan pengeluaran, padahal di satu sisi dalam kondisi Covid-19 ini ekonomi mengalami penurunan yang sangat drastis.

“Tidak hanya dampak Covid-19 tapi juga menurunnya hasil tangkapan nelayan terlebih akhir-akhir ini cuaca buruk dan banyak nelayan enggan melaut,” sebutnya.

Untuk itu, Jupri berharap tidak mendesak para nelayan untuk memindahkan tempat bersandarnya kapal nelayan ke tempat yang telah diberikan itu. Apalagi kini pembangunan Marina Center belum bisa dilanjutkan karena adanya pandemi Covid-19.

Lihat juga...