Epidemiolog: Kasus Covid-19 Naik karena Penanganan Kurang Tepat
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Pandemi Covid-19 yang saat ini mengalami kenaikan jumlah kasus di beberapa daerah, dinilai karena penanganan yang kurang tepat. Perlakuan kebijakan secara terpusat dianggap kurang tepat, mengingat setiap daerah memiliki karakteristik masing-masing.
Epidemiolog, Masdalina Pane, menyatakan peningkatan jumlah kasus positif tidak terjadi di semua wilayah Indonesia. Hanya Jakarta, Kalimantan Timur, Sumatra Barat, Jawa Tengah dan Aceh yang tampak signifikan.
“Untuk penanganannya, kita harus melihat ke masing-masing wilayah. Tidak bisa dipukul rata penyebabnya,” kata Masdalina, saat dihubungi, Sabtu (12/9/2020).
Ia menekankan, bahwa melakukan simplifikasi terhadap indikator pengendalian tidaklah tepat.

“Apalagi melalui data yang dilaporkan di pusat, daerah lebih memiliki data yang lengkap tentang kondisi pengendalian di wilayahnya,” ujarnya tegas.
Karena itu, ia menyebutkan untuk menangani pandemi Covid-19 ini, sebaiknya kembali pada existing system.
“Gugus tugas memperkeruh upaya pengendalian di lapangan dengan pernyataan-pernyataan yang tidak lazim pada pengendalian wabah. Itu membingungkan para epidemiolog di lapangan,” ujarnya.
Masdalina menyebutkan, bahwa tidak pernah Indonesia melakukan pengendalian wabah dengan cara seperti ini sebelumnya.
“Tak pernah kita mengendalikan wabah seperti ini. Pedoman pengendalian tidak dipahami dan diimplementasikan dengan baik oleh gugus tugas,” ucapnya.
Ia menjelaskan, Indonesia pernah menangani H1N1 2009 yang ditetapkan WHO sebagai pandemi.