Forsadika Sikka Siapkan Desa Inklusi Ramah Difabel

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Forum Bela Rasa Difabel Nian Sikka (Forsadika) Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sedang membuat pilot project atau proyek percontohan desa inklusi yang ramah terhadap difabel.

Kegiatan ini dilakukan mengingat selama ini disabilitas di Kabupaten Sikka kesulitan untuk mengakses berbagai fasilitas publik karena fasilitas yang ada di tempat tersebut tidak ramah difabel.

“Kami sedang bekerjasama dengan jejaring sudah lama dan jaringan ini sudah dibangun dengan baik. Kita sedang melakukan pilot project desa inklusi Namangkewa di Kecamatan Kewapante,” kata anggota Forsadika, Kabupaten Sikka, NTT, Ambrosius Dan, Senin (21/9/2020).

Anggota Forum Bela Rasa Difabel Nian Sikka (Forsadika) Kabupaten Sikka, NTT, Ambrosius Dan, saat ditemui di Kota Maumere, Senin (21/9/2020). Foto: Ebed de Rosary

Ambrosius mengatakan, disabilitas punya hak untuk beribadah dan datang ke kantor pemerintahan tetapi fasilitas yang ada di sana tidak ramah terhadap warga disabilitas.

Dirinya menyebutkan, dengan adanya desa inklusi ini diharapkan Pemerintah Kabupaten Sikka bisa membuka mata dan mulai memperbaiki berbagai fasilitas yang ada agar ramah terhadap difabel.

“Kami harus memulai sebab kalau menunggu pemerintah kita tidak tahu kapan terwujud. Kita berharap nantinya desa inklusi ini bisa menjadi contoh bagi wilayah lainnya di Kabupaten Sikka,” ujarnya.

Ambrosius menegaskan, begitu banyak aturan  pemerintah tetapi keputusan bupati dan Peraturan Daerah (Perda) di Kabupaten Sikka, belum ada aturan soal disabilitas apalagi Peraturan Desa (Perdes).

Lihat juga...