Kandungan Gas Sumur Bor Jatirangga Masih Tahap Penelitian
Editor: Makmun Hidayat

BEKASI — Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, Jawa Barat, Yayan Yulian, menyebutkan, sejumlah pihak sudah turun ke lokasi untuk melakukan penelitian jenis kandungan gas yang keluar dari galian sumur bor di wilayah Jatirangga, Jatisampurna.
“Dari LH Provinsi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sudah turun ke lokasi untuk melakukan penelitian. Tunggu saja hasil resminya,” ungkap Yayan dikonfirmasi Cendana News, Senin (7/9/2020).
Untuk sementara tegasnya lokasi tersebut sudah ditutup secara manual menggunakan pasir dan bebatuan. Meski masih keluar, tapi tidak seperti awal semburan hanya ada air keluar dari rembesan bebatuan.

Menurut dia di hari pertama PT Migas sudah melihat langsung, dan menyimpulkan sementara bahwa kandungan yang ada dari semburan sumur bor tersebut mengandung kandungan gas rawa.
“PT Migas kita mengatakan semburan dari sumur bor tersebut mengandung gas rawa. Katanya kalo gas rawa, satu sampai dua minggu ke depan akan selesai. Tapi tunggu saja hasil dari geogologi agar lebih pasti,” tukasnya.
Dia juga mengakui sudah mengkoordinasikan tekait semburan tersebut ke Provinsi. Sampai saat ini informasi pasti kedalaman galian hingga menyemburkan gas masih simpang siur belum ada keterangan resmi.
Yayan juga mengatakan sesuai laporan yang diterimanya bahwa galian yang dilakukan baru mencapai 70 meter.
“Harusnya dari pemilik lebih terbuka karena dikethaui galian sumur di lokasi tersebut bukan satu-satunya, disitu. Tapi ada beberapa,” jelasnya.