Lembutnya Choipan Khas Pontianak Cocok Untuk Sarapan

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Berbentuk menyerupai pempek, kue choipan merupakan salah satu penganan tradisional asal Pontianak, Kalimantan Barat. Teksturnya lembut, dengan bahan utama tepung beras yang kaya karbohidrat. Cocok disantap di pagi hari sebagai pengganti nasi.

Astuti, salah satu pedagang kue tradisional di pasar Gudang Lelang, Teluk Betung, Bandar Lampung, menyebut choipan merupakan kue dengan isian bawang kucai, kacang, bengkuang dan dibalut pangsit.

Sebagai kue tradisional, choipan akrab disebut juga dengan chai kue. Memiliki cita rasa gurih dan lembut, kue tersebut dikombinasikan dengan makanan boga bahari atau hasil laut.

Bagi warga Teluk Betung, Bandar Lampung yang sebagian merupakan etnis Tionghoa, kue tersebut banyak digemari. Pernah tinggal di Pontianak, kue choipan kerap dibuatnya sebagai pelengkap jenis kue lain.

Choipan, sebut Astuti, mudah dikenali karena bentuknya unik seperti kerang didominasi warna putih. Taburan ebi atau udang kecil, bawang goreng serta kuah cuka merah menjadi pelengkap menikmati kue tersebut. Berbahan tepung beras, sagu dan sayuran serta ikan sebagai tambahan, choipan kaya gizi untuk alternatif sarapan.

“Pelanggan saya sebagian keturunan Tionghoa yang akrab dengan makanan berbahan tepung beras, salah satunya choipan yang memiliki rasa lezat bertekstur lembut,” terang Astuti, saat ditemui Cendana News, Sabtu (19/9/2020).

Astuti (kiri), pedagang kue tradisional choipan di pasar Gudang Lelang Teluk Betung, Bandar Lampung, Sabtu (19/9/2020). -Foto: Henk Widi

Astuti menjelaskan, choipan dibuat dari bahan utama tepung beras. Selain itu bahan yang diperlukan berupa tepung sagu, minyak goreng, garam, dan bawang putih. Bahan campuran yang kerap digunakan sebagai kulit menyerupai proses pembuatan pangsit. Campuran tepung beras dan sagu dituang dalam wajan antilengket.

Lihat juga...