Limbah Gelas Plastik Tekan Biaya Media Semai Bibit

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Penyemaian bibit pohon seringkali membutuhkan biaya pengadaan media tanam yang cukup besar, karena jumlah bibit yang banyak. Untuk menekan biaya tersebut, limbah gelas plastik bekas minuman kemasan bisa digunakan.

Idi Bantara, pemerhati lingkungan di Lampung Selatan, menyebut,b erbagai jenis limbah yang bisa digunakan berupa gelas bekas air minum kemasan, serabut kelapa atau cocopeat dan sekam padi.

Kepala Balai Besar Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Way Seputih Way Sekampung (BPDAS WSS), menyebut limbah tak selamanya buruk. Limbah gelas plastik yang kerap bisa didaur ulang dipakai sebagai media tanam untuk dijadikan media semai. Sebelumnya, polybag digunakan dalam kondisi baru.

Pembelian polybag, menurutnya harus mengeluarkan biaya tidak sedikit. Sebagai solusi, Persemaian Permanen yang merupakan pusat pembibitan milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memakai limbah gelas plastik. Dibeli dengan sistem karungan, biaya bisa dihemat. Gelas plastik untuk bibit mudah ditemukan dari pengepul rongsokan.

Idi Bantara, Kepala BPDAS WSS Lampung, memperlihatkan konsep agro forestri penanaman pohon gaharu dan tanaman buah lain yang bibitnya diperoleh dari pemanfaatan limbah gelas plastik, Rabu (2/9/2020). -Foto: Henk Widi

“Pemanfaatan limbah gelas plastik sekaligus jadi sarana edukasi bagi masyarakat, pelajar, pemerhati lingkungan agar bisa memanfaatkan barang di sekitar sebagai media tanam yang selama ini hanya dibuang,” terang Idi Bantara, Rabu (2/9/2020).

Idi Bantara menyebut, istilah limbah kerap identik dengan hal yang tidak bermanfaat. Jenis limbah gelas plastik yang dibuang pada tempat sampah kerap terbuang di sungai. Penguraian limbah kerap butuh waktu puluhan tahun dengan penguraian alami. Memakai limbah gelas plastik sebagai media tanam, menjadi alternatif mendaur ulang. Sebab, gelas plastik bisa digunakan berulang.

Lihat juga...