Mawar Emas, Program Melawan Rentenir di NTB
MATARAM – Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Nusa Tenggara Barat (NTB), bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) NTB, menyosialisasikan program Melawan Rentenir Berbasis Masjid (Mawar Emas) kepada warga di Kabupaten Bima, Kamis (10/9/2020).
Sosialisasi tersebut dibuka Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Sekretariat Daerah NTB, H Lalu Syafi’i, bersama Ketua MES NTB, Dr Hj Baiq Mulianah, pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bima, dan pengurus Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Bima.
“Kami berharap program Mawar Emas di Kabupaten Bima segera dilaksanakan, untuk membantu para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah serta masyarakat kecil yang sering terjerat rentenir,” kata Lalu Syafi’i, Kamis (10/9/2020).
Menurutnya, nama besar NTB sebagai provinsi dengan penduduk mayoritas Muslim, mesti dikokohkan dengan ikut memperbaiki sistem ekonominya ke ekonomi Islam. Untuk itu, Mawar Emas dibuat untuk membantu UMKM dan pedagang-pedagang kecil, yang selama ini lebih nyaman dan lebih mudah meminjam ke rentenir dengan bunga tinggi.
“Dengan lahirnya program Mawar Emas, pedagang dan masyarakat kecil akan dapat difasilitasi dan didekatkan dengan institusi keuangan, sehingga mampu mendapatkan pinjaman dan memperoleh modal dengan lebih mudah dan lebih nyaman dibandingkan ke rentenir,” ujar Syafi’i.
Ketua MES NTB, Dr Hj Baiq Mulianah menjelaskan, MES terus berupaya memberikan pelayanan untuk umat dalam pembangunan ekonomi syariah. Hal tersebut telah dilakukan selama 20 tahun terakhir. Dalam transaksi ekonomi Islam, salah satu hal yang paling penting adalah mekanisme akad yang menjadi asas dalam ekonomi syariah. “Apabila akadnya benar, sesuai syariah, maka Insyaallah perjalanan bisnisnya juga akan halal dan toyib,” katanya.