Mendulang Asa Bersama Onde-Onde Ketawa
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
CILACAP – Matahari mulai meninggi saat Nurhayati (31) memarkir sepeda motornya di halaman salah satu rumah di Desa Mernek, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Setelah mencuci tangan dan membetulkan masker yang dikenakannya, Nurhayati masuk ke bagian belakang rumah yang menjadi kantor BUMdes tersebut.
Beberapa ibu sudah lebih dulu datang dan memulai kesibukan dengan menakar tepung terigu, ada juga yang membersihkan meja panjang. Terigu, telur, gula, baking powder dan mentega bercampur dan jari-jari lentik para ibu dengan sigap memadatkan adonan sambil sesekali dibanting ringan.
“Kita membuat adonan dengan tepung terigu 10 kilogram setiap harinya, adonan diuleni sampai tidak lengket dan baru dipotong memanjang, lalu dipotong kecil-kecil sekitar 1 sentimeter. Setelah itu baru dibulatkan, ditaburi wijen dan digoreng,” terang Nurhayati menjelaskan proses pembuatan onde-onde ketawa, Jumat (11/9/2020).
Setelah adonan jadi, para ibu ini mulai membagi tugas, ada yang bagian memotong, ada yang bagian membentuk bulatan dan ada yang menggoreng. Nurhayati kebagian membentuk bulatan, ia pun mengambil kursi dan duduk di sudut meja panjang yang menjadi pusat kegiatan para ibu.
Sudah satu tahun lebih Nurhayati terlibat dalam produksi onde-onde ketawa yang merupakan salah satu usaha milik desa Mernek di bawah BUMDes Ngudi Rahayu. Ibu satu anak ini bertutur, awalnya ia berangkat kerja dengan berjalan kaki, setelah bekerja selama 6 bulan, ia membeli sepeda motor dengan cara kredit dan uang hasil kerjanya sebagian digunakan untuk membayar angsuran sepeda motor.
“Keberadaan usaha produksi onde-onde ketawa ini sangat membantu saya dan keluarga, karena saya bisa mendapatkan penghasilan sendiri dan bahkan sudah bisa mengangsur sepeda motor,” katanya.