Pandemi Covid-19 Minat Akseptor IUD dan Implan, Turun
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
SEMARANG – Selama pandemi covid-19, minat pemasangan alat kontrasepsi keluarga berencana (KB), khususnya metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) IUD dan Implan di Jateng, mengalami penurunan.
Tercatat berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jateng, dari target 41 ribu akseptor IUD dan Implan, capaian hingga 13 September 2020 baru tercapai 41 persen atau di angka 16 ribuan.
“Masih adanya kekhawatiran di masyarakat, jika tertular covid-19, menjadi kendala yang kita hadapi. Apalagi dalam pemasangan IUD dan Implan ini, ada tindakan langsung ke akseptor. Padahal sudah kita sampaikan, bahwa para bidan KB sudah dilengkapi dengan baju hamzad atau alat pelindung diri, dalam upaya pencegahan virus tersebut,” papar Kepala BKKBN Perwakilan Jateng, Martin Suanta di Semarang, Selasa (15/9/2020).
Selain itu, kendala lainnya, di Jateng seiring dengan masih tingginya angka penyebaran covid-19, pelayanan KB di Puskesmas di sejumlah daerah juga terhenti.
“Akhirnya kita lakukan pelayanan KB Implan dan IUD ini di Balai Penyuluh KB. Kita lakukan di beberapa tempat, salah satunya di Kecamatan Bawang Kabupaten Batang,” terangnya.
Pihaknya terus mendorong agar selama pandemi covid-19, pasangan suami istri untuk menunda kehamilan terlebih dulu. Sebab, kehamilan selama wabah virus ini bisa menyebabkan beberapa hal, termasuk penurunan daya tahan tubuh yang bisa mengakibatkan rentan terinfeksi covid-19.
Di satu sisi, untuk bisa meningkatkan kesadaran sekaligus minat Pasangan Usia Subur (PUS) dalam ber-KB, pihaknya juga menggandeng sejumlah pihak, dalam membantu sosialisasi. Termasuk dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).