Pekan Depan, Thailand Kembali Terima Wisatawan dari Cina

BANGKOK – Thailand akan kembali menerima turis-turis asing untuk pertama kalinya saat penerbangan dari Cina tiba pekan depan. Kedatangan wisatawan Cina itu akan menandai pembukaan kembali secara bertahap sektor pariwisata, yang vital dan dilanda pembatasan perjalanan akibat virus Corona.

Penerbangan pertama akan mengangkut sekitar 120 turis dari Guangzhou, yang akan terbang langsung ke pulau resor Phuket, kata gubernur Otoritas Pariwisata Thailand, Yuthasak Supasorn, Selasa.

Thailand telah menjaga angka infeksi virus Corona tetap rendah, dengan hanya 3.559 kasus dan 59 kematian. Namun, ekonomi negara  tersebut telah mengalami pukulan akibat pelarangan kunjungan asing sejak April, dan diperkirakan akan merosot sebesar 8,5 persen tahun.

Juru bicara pemerintah Traisulee Traisoranakul, memperkirakan akan ada 1.200 turis pada bulan pertama, yang akan menghasilkan pendapatan sekitar 1 miliar baht (31,55 juta dolar AS atau sekitar 469 miliar rupiah).

Pemasukan selama setahun diharapkan akan mencapai 12,4 miliar baht, dari 14.400 wisatawan.

Pengunjung yang diizinkan masuk ke Thailand adalah mereka dari negara-negara yang dianggap berisiko rendah oleh pemerintah, dan keberadaan mereka akan dipantau.

“Kita tidak membuka negara, kita membatasi jumlah kedatangan dan akan mengatur dengan gelang tangan, aplikasi untuk memantau mereka (pendatang),” kata Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha kepada wartawan.

Pemerintah memperkirakan, hanya 6,7 juta pengunjung asing tahun ini yang datang, setelah rekor 39,8 juta pengunjung pada 2019, yang pengeluarannya mencapai sekitar 11,4 persen dari PDB, atau 1,93 triliun baht.

Lihat juga...