Pelepasliaran Tukik Tandai Syukuran Ruwat Laut Pantai Minang Ruah
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LAMPUNG — Pariwisata Pantai Minang Ruah di Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan yang memikat menjadi salah satu mata pencarian masyarakat setempat. Sebagai rasa syukur, masyarakat pesisir melakukan ruwat laut dengan melepaskan tukik sekaligus pengembangan objek wisata.

Rian Haikal, ketua panitia pelaksana kegiatan ruwat laut menyebutkan, pelestarian penyu menjadi salah satu daya tarik di objek wisata bahari tersebut. Pengembangan objek wisata Minang Ruah menurutnya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak. Berkembangnya objek wisata yang dikelola oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) telah menjadi magnet bagi meningkatnya kunjungan wisatawan.
Selain menyajikan keindahan alam, wisata berbasis konservasi menjadi keunikan pantai. Sejumlah spot menarik berupa goa lalai, green canyon, batu alif, penetasan penyu menjadi daya tarik untuk datang.
“Integrasi kawasan pariwisata dengan mempertahankan kearifan lokal masyarakat, menjaga kelestarian menjadi cara menjaga keseimbangan antara sektor pariwisata berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat,” terang Rian Haikal di pantai Minang Ruah, Senin (21/9/2020).
Pengelolaan pantai Minang Rua terus mengalami peningkatan. Meski telah mengalami bencana tsunami pada 22 Desember 2018, gelombang pasang bisa dilalui oleh masyarakat dengan baik. Berkah melimpah melalui keindahan alam, hasil tangkapan ikan laut memberi kesejahteraan bagi warga pesisir.