Pemanfaatan Lahan Pekarangan Jadi Sumber Pangan Alternatif

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Pemanfaatan pekarangan bisa menjadi penyokong sumber bahan pangan alternatif di kala musim kemarau. Tanaman umbi-umbian, bahkan bisa menjadi persediaan pangan di masa sulit, seperti saat terjadi bencana atau paceklik.  

Sumardiono, petani di Desa Gandri, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, menanam berbagai tanaman umbi untuk bahan pangan pengganti nasi.

Kearifan lokal warga pedesaan menanam berbagai jenis bahan pangan, menjadi cara mengatasi paceklik. Masa paceklik bahan pangan, menurutnya bisa terjadi karena bencana alam, bencana penyakit atau pagebluk. Pengalaman tinggal di wilayah Gunung Kidul, Yogyakarta yang gersang, diantisipasi dengan menanam berbagai jenis bahan pangan.

Selain menanam padi dan jagung sebagai komoditas pangan utama, sejumlah bahan lain juga disiapkan. Jenis tanaman yang dibudidayakan meliputi uwi, umbi garut, gembili, dan berbagai jenis talas, ubi jalar, ganyong, singkong hingga sukun. Meski kurang dikenal, namun berbagai jenis bahan pangan pengganti nasi efektif membantunya kala musim kemarau.

Talas jenis bentul dimanfaatkan bagian umbi untuk bahan makanan termasuk bagian batang, daun dimanfaatkan untuk pakan ikan oleh Sumardiono, warga Desa Gandri, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, Sabtu (19/9/2020). -Foto: Henk Widi

“Saat ini kebutuhan pangan harus dihemat, karena usai panen berlanjut kemarau. Artinya, diprediksi empat bulan lagi petani sulit menanam padi, pekarangan bisa jadi penyokong kebutuhan pangan alternatif pengganti nasi,” terang Sumardiono, saat ditemui Cendana News, Sabtu (19/9/2020).

Lihat juga...