Penjualan Produk UMKM di Sikka Mulai Membaik
Editor: Makmun Hidayat
MAUMERE — Memasuki awal Agustus 2020, penjualan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Sikka mulai membaik di mana semenjak merebaknya pandemi Covid-19 dan merambah ke Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pertengahan Maret 2020, banyak terdampak.
Berbagai aktivitas di pasar tradisional dan pasar modern mulai bergeliat setelah Sikka memasuki zona hijau.
“Sudah mulai membaik penjualannya karena banyak pembeli yang mulai ke pasar lagi, “ kata Herlita Seli seorang penjual bakul dari anyaman daun lontar, saat ditemui di Pasar Alok, Maumere, Kabupaten Sikka, Selasa (8/9/2020).
Lita sapaannya mengatakan, pengunjung di Pasar Alok pun sudah normal apalagi mulai banyak pedagang pakaian bekas yang menjual pakaian dengan harga murah sehingga menarik minta pengunjung.
Dirinya mengakui sudah mendapatkan uang Rp100 ribu dengan menjual 5 buah anyaman dari daun lontar berukuran besar untuk meletakkan berbagai perlengkapan rumah tangga seharga Rp20 ribu per buah.
“Biasanya bisa laku hingga Rp300 ribu saat hari Selasa yang merupakan hari pasar mingguan. Sampai siang mungkin ada yang membeli lagi karena pengunjung bisa sampai jam 11 siang,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Tadias Tadimus seorang pengrajin aneka perlengkapan rumah tangga dari bahan kayu nangka yang dibuatnya sendiri di rumah dengan peralatan sederhana.
Tadias mengaku sudah mengantongi pendapatan Rp500 ribu dan dirinya bersyukur sejak Bulan Agustus 2020, aktifivas pasar tradisional mulai ramai terlebih di Pasar Alok setiap hari Selasa yang merupakan hari pasar mingguan.