Petani Manfaatkan Pekarangan Untuk Tambah Penghasilan
Editor: Koko Triarko
“Hasil panen bisa untuk kebutuhan keluarga, sebagian dijual dan telah menghasilkan uang ratusan ribu,”cetusnya.
Memanfaatkan pekarangan untuk menanam tomat jenis rampai, sekaligus mendukung usaha kuliner. Tanaman tomat rampai yang ditanam, menurutnya dipesan oleh pedagang pecel lele untuk pembuatan sambal. Jenis tomat rampai memiliki harga Rp8.000 di tingkat petani, lebih mahal dari tomat biasa. Sebagian hasil panen tomat dan sayuran kerap dibagikan kepada tetangga.
Robangi, salah satu warga di Desa Braja Yekti, memilih memanfaatkan lahan untuk budi daya cabai dan terong. Meski terkendala harga yang anjlok Rp3.000 per kilogram untuk terung dan Rp25.000 per kilogram untuk cabai, ia masih mendapat keuntungan. Menanam cabai keriting digunakan olehnya untuk memasok sejumlah warung dan pedagang makanan.
“Kendala keterbatasan pasokan air diatasi dengan menggunakan sumur bor, sehingga tetap bisa bercocok tanam,” bebernya.
Pemanfaatan pekarangan untuk menanam bahan pangan disebut Robangi sekaligus pengisi waktu luang. Sebab, sebelumnya pemuda yang pernah bekerja sebagai buruh bangunan itu mulai kesulitan mendapat pekerjaan.
Menciptakan lapangan pekerjaan dengan menanam sayuran, menjadi solusi membantu kebutuhan keluarga, sekaligus mendapatkan hasil dari penjualan.