Pupuk Subsidi Langka, Petani di Bekasi Menjerit

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

BEKASI — Kelangkaan pupuk bersubsidi di wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menjadi ancaman baru selain kekeringan. Hal tersebut membuat sejumlah petani setempat resah.

Kusnadi petani di Desa Sumbersari, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, mengeluhkan langkanya pupuk subsidi, Senin (14/9/2020). Foto: Muhammad Amin

Sementara sejumlah petani di beberapa wilayah Kabupaten Bekasi sudah mulai menanam padi. Tapi pihak Pemerintah setempat hanya memberi solusi dengan menyarankan membuat kartu tani agar bisa mendapatkan pupuk subsidi.

“Ini bagaimana, pemerintah melalui UPTD Kecamatan Pebayuran, menyarankan untuk membuat kartu tani. Saya sudah setahun memiliki kartu tani, tapi pupuk subsidinya tidak ada, beli dimana?,” ungkap Kusnadi, Petani di Desa Sumbersari, Pebayuran, Kabupaten Bekasi kepada Cendana News, Senin (14/9/2020).

Dikatakan, kelangkaan pupuk subdisi terjadi di seluruh wilayah Kabupaten Bekasi. Artinya bukan pada kartu petaninya, tapi ketersediaan yang tidak ada.

“Kami perlu sekarang, ya kalau kartu tani jadi dua hari langsung bisa mendapat pupuk subsidi enak juga. Tapi ini kan aneh, pupuk subsidi langka, petani diminta buat kartu tani,” tukasnya mengatakan meminta ada solusi nyata.

Saat ini, ia mengaku yang tersedia hanya pupuk urea putih yang harganya mencapai Rp550 ribu. Harga tersebut dianggap Kusnadi tiga kali lipat dari harga pupuk subsidi yang biasa dibelinya dengan harga Rp219 ribu/kintal.

Sekarang Kusnadi mengaku kelimpungan karena tanaman padinya seluas satu hektar miliknya sudah berumur dua Minggu dan membutuhkan pupuk.

Lihat juga...