Riset Fenomena Alam Bantu Perumusan Kebijakan Mitigasi Bencana
Editor: Koko Triarko
“Indonesia ini kaya. Tapi, punya potensi bencana yang mengikuti posisi geografisnya. Potensi bencana ini bukan berarti menjadi halangan untuk mengembangkan wilayah pesisir dengan kegiatan yang bernilai ekonomi,” kata Alek, dalam kesempatan yang sama.
Riset, lanjutnya, akan menjadi upaya untuk meminimalkan dampak negatif dari bencana, baik dari segi materi maupun potensi adanya korban jiwa.
“Satu contohnya, dengan melakukan riset pada bencana likuifaksi yang terjadi di Poso, ada beberapa poin yang bisa kita ambil,” ucapnya.
Pertama, pemerintah baik pusat maupun daerah bisa secara bersama untuk meningkatkan kesiagaan berbasis pengendalian tata ruang.
“Ke dua, para pemimpin daerah bisa mempersiapkan penanggulangan dan penanganan bencana secara tuntas. Ke tiga, dibangunnya kolaborasi pentahelix untuk menyampaikan informasi dan membangkitkan kesadaran masyarakat dalam hal mitigasi bencana,” lanjutnya.
Ke empat, pemerintah pusat dan pemerintah daerah bisa meningkatkan kompetensi SDM dalam bidang penanganan bencana, sehingga siap dalam menghadapi bencana serta melakukan kolaborasi dan penegakan hukum dalam upaya pencegahan dan penanganan bencana.
“Mengapa ini perlu dilakukan? Agar kita bisa menjadikan laut sebagai sumber kehidupan ekonomi secara nasional dan bagi masyarakat sekitar, tanpa mengurangi kesiapan kita untuk hidup waspada di kawasan berpotensi bencana,” pungkasnya.