Tumpang Sari Pepaya Tambah Penghasilan Petani di Lamsel
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Sejumlah petani di Lampung Selatan, melakukan budi daya pepaya calina dengan sistem tumpang sari. Selain mudah dibudidayakan, permintaan pasar akan buah pepaya jenis lokal tersebut cukup besar.
Alfiyah, warga Desa Gandri, Kecamatan Penengahan, memilih budi daya pepaya calina (Carica Papaya L), yang kerap dikenal dengan sebutan pepaya california, dan yang merupakan varietas lokal yang bibitnya mudah diperoleh di toko pertanian.
Tumpang sari pepaya calina dilakukan dengan sayuran, pisang dan tanaman bumbu di pekarangan. Keunggulan menanam pepaya calina menurut Alfiyah, tidak membutuhkan penanganan khusus. Bibit yang telah disemai selanjutnya akan dipencarkan di media tanam dengan jarak 2 meter. Ketinggian tanaman mencapai 1,5 meter berbuah saat usia setengah tahun.

Budi daya pepaya calina, kata Alfiyah, seiring meningkatnya permintaan buah lokal. Buah pepaya calina digunakan oleh warga untuk kebutuhan buah segar, es buah, rujak, manisan, bahkan keripik.
Menanam puluhan pepaya calina di kebunnya, sejumlah tanaman telah berusia satu tahun. Pemanenan dilakukan setiap pekan, karena pepaya berbuah sepanjang musim.
“Pepaya tidak mengenal musim karena akan terus berbunga, berbuah dari bawah hingga pucuk, saat buah dipanen akan muncul bunga, demikian seterusnya hanya perlu perawatan pemberian pupuk dan pengairan secukupnya,” terang Alfiyah, saat ditemui Cendana News, Senin (7/9/2020).