Umat Hindu Lamsel Gelar Sembahyang Purnama
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Umat Hindu di Desa Sumbernadi, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, menggelar sembahyang hari suci Purnama di pura desa, Kamis (3/9/2020).
I Ketut Sinde Atmita, menyebut umat Hindu bersembahyang saat hari raya berdasarkan bulan atau sasih. Setiap 15 hari sekali, sembahyang dilakukan purnama dan tilem. Pada hari Purnama, umat Hindu memuja Sang Hyang Chandra. Dalam puja bhakti yang digelar di pura desa atau dikenal pura Pusekh, warga hadir memohon berkah.
Hari purnama atau disebut sukla paksa, menjadi waktu untuk memaknai kehidupan. Sembahyang akan dilanjutkan dengan hari tilem saat bulan mati atau krsna paksa. Keduanya memiliki tujuan untuk memohonkan keselamatan kepada Hyang Widhi. Sebagai simbol permohonan keselamatan, diiringi dengan penyucian lahir dan batin.
“Dalam rangkaian sembahyang umat akan diperciki air suci oleh mangku atau pinandita yang memimpin, sehingga umat bisa melakukan pembersihan badan dengan air untuk mewujudkan kebahagiaan,” terang I Ketut Sinde Atmita, Kamis (3/9/2020).
Kesucian saat bulan Purnama sebagai simbol kecemerlangan dikenal dengan Devasa Ayu. Pelaksanaan hari suci tersebut dilakukan berdasarkan perhitungan hari sesuai kalender Bali. Makna purnama yang berarti sempurna, menjadi kesempatan bagi umat untuk memohon keselamatan bagi desa dan kehidupan di alam semesta.
Meski dirayakan dalam kesederhanaan, I Ketut Sinde Atmita menyebut hari suci purnama menjadi pengingat untuk menjaga kebersihan.