Warga Kompak Tolak Penutupan Permanen Jalan Cendana Raya
Editor: Makmun Hidayat
Nurhadi, juga mengakui dirinya pernah ditawari jika Jalan Cendana Raya ditutup permanen maka RW 011 akan dibuatkan sekretariat tepat di ujung jalan. Tidak hanya sekretariat tapi juga dijanjikan mobil ambulance untuk warga RW 011.
Diketahui Komplek Jakapermai merupakan salah satu kawasan elit di wilayah Bekasi Barat, bahkan hunian tersebut banyak dari kalangan petinggi seperti ada Wakil Menteri Pertahanan, Mantan Wali Kota Bekasi Mukhtar dan sederet nama lainnya menempati komplek tersebut.
Tak hanya itu komplek itu juga ada satu sekolah Al-Azhar, dan Masjid besar Al-azhar, jika ditutup permanen, kata Nurhadi maka akan kian macet jalan kampung RW 011 karena jalur berkurang.
“Ini bagaimana jika sampai terjadi bukannya menambah jalan biar tidak macet malah jalan umum yang ada mau di matikan,”sesal Nurhadi.
Dikonfirmasi terpisah, Lurah Jakasampurna, Edi Djunaidi mengatakan pentutupan permanen tentunya harus melalui prosedur tidak asal tutup oleh satu pihak saja seperti sekarang.
“Saat ini, wacana penutupan permanen itu sendiri masih dari satu pihak, yakni RW 06 Komplek Jakapermai. Perlu saya tegaskan bahwa jalan itu miliki Pemerintah Kota Bekasi, bukan milik komplek, artinya harus melibatkan banyak pihak dan prosesnya panjang, tidak sertamerta begitu saja” ungkap Edi dikonfirmasi Cendana News.
Hal lain sambungnya, tentu ada perimbangan dampak dari penutupan jalan tersbeut seperti apa. Dia mengakui bahwa saat penutupan yang terjadi sekarang akibat pandemi Covid-19, tidak melibatkan pihak kelurahan hanya kesepakatan antara kedua RW 06A dengan RW 011.
Kembali ditegaskan bahwa penutupan permanen jalan Cendana Raya tersebut masih sebatas wacana sebelah pihak karena jika pun terjadi secara permanan maka prosesnya panjang harus ada kajian melibatkan bagian aset.