23,80 Persen PAUD di Bekasi Terancam Tutup
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
BEKASI — Pemerhati Pendidikan, Tengku Imam Kobul Moh Yahya S, mengakui bahwa pengaruh pandemi Covid-19 merambah hingga ke sektor pendidikan. Hingga menjadikan 23,80 persen PAUD di wilayah setempat terancam tutup atau tidak beroperasi lagi karena tidak memiliki peserta didik.
“Jumlah siswa berkurang drastis. Kemungkinan 23,80 persen PAUD di Kota Bekasi tidak kebagian murid,” katanya di Bekasi, Kamis, 15 Oktober 2020.
Menurut data pokok pendidikan per 15 Oktober 2020, jumlah siswa PAUD yang terdata di Kota Bekasi mencapai 32.015 siswa. Terdiri dari 24.099 siswa Taman Kanak-Kanak (TK), 2.889 siswa Kelompok Bermain (KB), 68 siswa Taman Penitipan Anak (TPA), dan 4.959 siswa Satuan PAUD Sejenis (SPS).
Jika dirinci menurut layanan PAUD, maka Taman Kanak-Kanak (TK) di Kota Bekasi yang tidak kebagian murid sebanyak 15 persen.
Sedangkan layanan lainnya bahkan lebih parah, seperti Kelompok Bermain (KB) mencapai 52 persen Taman Penitipan Anak (TPA) sebanyak 67 persen, dan Satuan PAUD Sejenis sebanyak 23 persen.
Ia menambahkan, untuk layanan TK bila dirinci berdasarkan kecamatan, hanya di Kecamatan Bantargebang yang seluruh TK nya memiliki murid.
“Sementara di kecamatan lain, seperti Medansatria sebanyak 28 persen Taman Kanak-Kanak tidak kebagian murid. Bekasi Selatan dan Pondokgede juga memiliki persentase masing-masing 26 persen dan 24 persen Hanya 4 kecamatan yang mendapatkan murid diatas 90 persen” kata Tengku Imam Kobul.
Dari data Dapodik tersebut diketahui ada empat Kecamatan yang mendapatkan murid di atas 90 adalah, Kecamatan Rawalumbu (96%), Kecamatan Bekasi Barat (95%) dan Kecamatan Bekasi Timur dan Kecamatan Jatisampurna masing-masing 90%.