Budidaya Cacing Sutera untuk Makanan Ikan Hias, Menjanjikan

BOYOLALI — Sejumlah warga di Desa Doplang, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali melakukan berbagai usaha yang bisa menjadi andalan untuk meningkatkan ekonomi keluarga saat pandemi COVID-19, salah satunya budidaya cacing sutera.

Salah seorang peternak cacing sutera, Supriyanto (42) warga Desa Domplang Teras, Boyolali, mengatakan, warga Donplang pada masa pandemi COVID-19 ini melakukan berbagai usaha untuk bertahan, termasuk budidaya cacing sutera untuk makanan ikan hias.

Menurut Supriyanto, dirinya sebelumnya berdagang wedangan di Desa Domplang, namun karena pandemi COVID-19, beralih menjadi peternak cacing sutera yang cukup menjanjikan untuk membantu perekonomian keluarga.

“Permintaan cacing sutera meningkat dengan banyaknya usaha peternakan ikan hias di Boyolali. Pandemi COVID-19 telah membuat sejumlah warga di Desa Doplang Boyolali beralih profesi menjadi peternak cacing sutera,” kata Supriyanto, Selasa (27/10/2020).

Menurut dia, cacing sutera muncul dari limbah dari puluhan kolam ikan lele yang ada di sekitarnya. Cacing sutera ini nantinya digunakan sebagai pakan bibit ikan nila/gurami/lele/ dan untuk makan ikan hias yang kini banyak diminati masyarakat.

Harga cacing sutera bervariasi mulai Rp25 ribu per liter hingga Rp27 ribu per liternya. Omzet dari usaha budidaya cacing sutera rata-rata mencapai Rp6 juta hingga Rp7 juta per bulan dengan lahan 11 petak bidang tanah untuk cacing sutera.

“Kami dengan 11 petak sawah untuk budidaya cacing bisa menghasilkan sekitar 240 liter hingga 250 liter per bulan,” katanya.

Produksi cacing sutera tidak perlu susah payah menjual hasil panenannya, karena tengkulak sudah datang ke lokasi untuk membeli.

Lihat juga...