Dampak Covid-19, Omzet Pedagang Keliling Turun Drastis

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

JAKARTA — Pandemi Covid-19 berdampak pada pedagang keliling yang mengantungkan biaya hidup sehari-hari dengan berjualan. Hal tersebut dirasakan oleh Engkus (45 tahun) pedagang sosis, bakso, kornet, dan otak-otak bakar yang berkeliling menjajakan dagangannya dengan menggunakan sepeda.

Engkus mengatakan, sejak pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta dalam upaya mencegah penularan wabah Covid-19, penjualannya mengalami penurunan drastis.

“Dagangan saya turun 50 persen lebih, keuntungannya. Tapi ya disyukurin saja, Inshaallah ada rejeki untuk keluarga saya,” ujar Engkus kepada Cendana News ditemui di tempat mangkalnya di Jalan Krida Mandala, Jakarta Timur, Rabu (14/10/2020).

Penurunan dagangannya menurut dia, karena sekolah tutup selama PSBB dan dialihkan dengan proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan sistem online. Padahal sebelum pandemi Covid-19 melanda, Engkus setiap hari berjualan di sekolah.

“Kalau pagi, saya berangkat pukul 08.00 WIB dari rumah kontrakan, keliling dulu ke Jalan Lebak Para, Pandan Alas, Lebak Indah, dan Pertengahan, terus pukul 10.00 WIB di SDN 02 Cijantung sampai pukul 12.30 WIB,” ujarnya.

Setelah itu perjalanan bergeser menuju Gang Salam dan Jalan Kamboja hingga menuju SMA Malahayati yang berlokasi di Jalan Gongseng.

Berdagang kelilingnya diarahkan kembali ke Gang Salam menuju Jalan Pertengahan untuk mangkal di MTsN 33, hingga pukul 17.00 WIB.

Dari MTsN 33, perjalanan bergeser ke Gang Dewa menuju ke Jalan Krida Mandala, dan mangkal di dekat mushola Shirojul Muhklisin hingga azan magrib.

Setelah menunaikan salat magrib berjamaah, Engkus pun bergegas pulang ke kontraknnya.

Lihat juga...