Di Karanganyar, 14 Kecamatan Berstatus Rawan Bencana

Bupati Karanganyar, Juliyatmono (kanan depan), bersama Kapolres Karanganyar, AKBP Leganek Mawardi (tiga dari kiri), saat mengecek peralatan dan personel kesiapsiagaan bencana di Mapolres Karanganyar, Rabu (07/10/2020) – Foto Ant

KARANGANYAR – Pemerintah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, menyebut, 14 dari 17 kecamatan di wilayah itu rawan mengalami bencana alam, saat memasuki musim hujan.

“Kami petakan ada 14 wilayah dari 17 kecamatan di Kabupaten Karanganyar memiliki kerawanan bencana yang tinggi saat musim hujan,” kata Bupati Karanganyar, Juliyatmono, usai acara apel kesiapsiagaan bencana di Mapolres Karanganyar, Rabu (7/10/2020).

Oleh karena itu, seluruh peralatan kebencanaan yang dibutuhkan untuk operasional harus berfungsi maksimal. Seluruh petugas, serta relawan kebencanaan harus mulai menyiapkan diri untuk terjun ke lapangan, jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Kabupaten Karanganyar menggelar apel kesiapsiagaan bencana, yang diikuti unsur Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan relawan kebencanaan. Semua peralatan berat dan ringan untuk penanggulangan kebencanaan juga ikut diabsenkan. Bupati Karanganyar, Juliyatmono, didampingi Kepala Polres Karanganyar, AKBP Leganek Mawardi, melakukan pengecekan personel dan peralatan kebencanaan.

Menurut Juliyatmono, untuk mengantisipasi bencana alam pada musim hujan, seluruh personel dan relawan harus menyiapkan diri bersama dengan peralatan, agar bisa berfungsi maksimal. Ke-14 kecamatan yang rawan bencana alam banjir dan longsor pada musim hujan ini antara lain, Tawangmangu, Karangpandan, Gondangrejo, Kerjo, Tasikmadu, Kebakkramat, Jatiyoso, Jumapolo, Jenawi, dan Ngargoyoso.

Pemkab Karanganyar disebutnya, dalam penanganan bencana alam telah menyiapkan dana penanggulangan sekitar Rp2,5 miliar. “Daerah rawan bencana ini, perlu pemantauan dengan meningkatkan patroli saat hujan berlangsung sedang,” kata Juliyatmono.

Lihat juga...