Gubernur Jabar: Orisinalitas dan Keramahan Syarat Pariwisata Berkelanjutan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
KUNINGAN — Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyampaikan bahwa orisinalitas dan keramahan adalah syarat wisata berkelanjutan suatu daerah.
“Destinasi wisata makin berkembang warga sekitar pun sejahtera,” ujarnya saat menghadiri upacara adat Sedekah Bumi di Desa Cibuntu, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan, Sabtu (17/10/2020).
Ritual adat tahunan di desa wisata pun dilaksanakan dengan protokol COVID-19. Biasanya Sedekah Bumi dihadiri ribuan orang dari penjuru desa di Kabupaten Kuningan. Kini hanya dihadiri perwakilan dari empat RT desa setempat.
Namun meski hanya dihadiri sedikit orang, makna dan nilai–nilai warisan leluhur tidak berkurang sama sekali. Sedekah Bumi diadakan sebagai wujud rasa syukur petani kepada Yang Maha Kuasa atas panen melimpah, seperti padi, sayuran, buah–buahan, palawija, dan hasil ternak.
Sedekah merupakan cerminan solidaritas sosial yang perlu dikembangkan di tengah pandemi COVID-19. Kang Emil menikmati kegiatan budaya di tengah alam Kuningan masih terjaga, dapat menghirup segarnya oksigen dari rimbunnya pohon-pohon besar dan tua dengan latar belakang Gunung Ciremai.
Pemkab Kuningan juga masih terus ngamumule (melestarikan) hajatan Sedekah Bumi hingga kini di era digital. Sedekah Bumi menjadi sesuatu yang berharga untuk diwariskan kepada generasi Z dan Alpha.
Ia berpesan agar Sedekah Bumi konsisten dilaksanakan tiap tahun dengan menawarkan sesuatu yang baru tapi tidak menghilangkan orisinalitas tradisi Kuningan.
Kata Kang Emil, orisinalitas menjadi alasan wisatawan terutama mancanegara untuk datang ke destinasi wisata. Jika mereka puas, para wisman itu tidak segan datang untuk kedua kalinya dengan membawa kelurga atau teman perjalanan.