Hingga September 2020 Belanja Negara Terakselerasi
Editor: Koko Triarko
“Sementara realisasi PNBP pada September 2020 lebih banyak ditopang dari kinerja positif pendapatan BLUyang tumbuh sebesar 34,2 persen (yoy), khususnya dari pendapatan Dana Perkebunan Kelapa Sawit, pendapatan jasa pelayanan pendidikan, dan pendapatan pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional,” kata Menkeu.
Berbeda dengan pendapatan, Belanja Negara makin terakselerasi. Hingga akhir September 2020, Belanja Negara tercatat sebesar Rp1.841 triliun atau sekitar 67,21 persen dari pagu Perpres 72/2020, meliputi realisasi Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1.211,40 triliun dan realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp629,70 triliun.
“Secara nominal, realisasi Belanja Pemerintah Pusat sampai dengan September 2020 tumbuh sebesar 21,22 persen (yoy), terutama dipengaruhi oleh realisasi Belanja K/L terutama bantuan sosial (bansos) dan belanja barang yang meningkat untuk program PEN Perlindungan Sosial, PIP, KIP Kuliah, PBI JKN, bantuan pelaku usaha mikro, serta bantuan upah/gaji yang mencapai Rp156,26 triliun atau sekitar 91,5 persen,” jelas Menkeu.
Dengan realisasi Belanja Pemerintah Pusat yang meningkat signifikan, Menkeu mengklaim output-nya dapat diukur di berbagai sektor. Berdasarkan realisasi sampai dengan September ini, capaian tersebut antara lain; Infrastruktur (Pembangunan Jalan Baru 137,21 km, Pembangunan Jembatan: 3.777,6 m), Bansos/Bantuan Pemerintah(Penyaluran PKH 10 jt KPM, Kartu Sembako 19,4 jt KPM).
“Pendidikan(Program Indonesia Pintar: 15,54 juta siswa, Bidik Misi/KIP Kuliah 634,29 ribu mahasiswa), Kesehatan (Peserta PBI JKN 96,4 juta jiwa, Insentif Nakes: Pusat: 235,8 ribu dan Daerah : 137,7 ribu) dan Subsidi (Diskon Listrik/Pembebasan Biaya 31,4 jt pelanggan rumah tangga dan UMKM, Subsidi Bunga KUR 3,5 jt debitur),” pungkas Menkeu.