HPI NTT Minta Semenisasi di Kawasan TNK Dihentikan
Editor: Makmun Hidayat
LABUAN BAJO — Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) NTT meminta agar pembangunan semenisasi di Taman Nasional Komodo (TNK) Kota Labuan Bajo, Manggarai Barat, harus segera dipertimbangkan kembali dan dihentikan karena akan berdampak buruk bagi keasrian atau hilangnya sisi natural yang ada.
Sebagai sebuah destinasi wisata super premium, pembangunan di TNK Kota Labuan Bajo, harus benar-benar memperhatikan beberapa aspek.
“Sebagai asosiasi dan pegiat pariwisata, HPI menolak betonisasi dan semenisasi di Taman Nasional Komodo. Kita menentangnya tapi kalau di luar kawasan TNK tidak jadi persoalan,” sebut Ketua HPI NTT, Agustinus Manua Bataona saat ditemui Cendana News di Kota Maumere, Minggu (4/10/2020).
Agustinus menegaskan, pembangunan dengan melakukan betonisasi dan semenisasi tentu bertentangan dengan status TNK sebagai sebuah kawasan konservasi alam yang harus dijaga dan dilestarikan.
Ia mengatakan beberapa wisatawan melakukan protes atas pembangunan ini karena akan merusak bentang alam kawasan Loh Buaya, Pulau Rinca sebagai daya tarik utama wisata di kawasan TNK.
“Harusnya pembangunan yang dilakukan memperhatikan aspek lingkungan dan jangan merusak sisi natural dari kawasan TNK sebagai sebuah destinasi wisata alam dengan binatang purba komodonya,” ungkapnya.
Agustinus menyebutkan, dampak pandemi Covid-19 membawa sisi positif di mana kondisi alam bawah laut dan ekosistemnya mengalami perubahan siginfikan dan bersih dari sampah.
Ia menemukan perubahan drastis saat bulan Agustus ke Pulau Padar di kawasan TNK dan mencoba snorkling ditemukan banyak ikan-ikan kecil dan penyu bisa mendekat ke pantai.