Kedai Kopi di Terminal Bakauheni Tetap Eksis di Masa Pandemi
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Sejumlah pelaku usaha di terminal eksekutif Bakauheni, Lampung Selatan, tetap eksis di masa pandemi. Kendati mengalami penurunan omzet penjualan, namun beroperasinya warung atau kedai di masa sulit ini sangat membantu bagi pelaku usaha maupun masyarakat pelaku perjalanan.
Alif, salah satu barista di kedai Kopi Ketje, mengaku tetap membuka usahanya, meski jumlah pembeli mengalami penurunan. Ia beralasan, pelaku perjalanan sering memanfaatkan waktu dengan bersantai, menunggu jam keberangkatan kapal. Setiap hari, kedai kopi yang dikelolanya buka mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.
Namun, Alif mengakui jumlah cup atau gelas kopi yang dijualnya mengalami penurunan. Semula, dalam kondisi normal dalam sehari ia bisa melayani permintaan 100 cup lebih. Namun imbas berkurangnya pelaku perjalananm ia hanya bisa menjual puluhan cup kopi. Meski mengalami penurunan, ia bersyukur masih banyak konsumen yang membeli kopi Ketje.

“Sebagai usaha berbasis kuliner, menjual minuman di terminal eksekutif masih cukup menjanjikan, hanya saja imbas pelaku perjalanan yang berkurang sangat mempengaruhi volume penjualan dan omzet yang diperoleh secara harian,” terang Alif, saat ditemui Cendana News di terminal eksekutif Bakauheni, Selasa (13/10/2020).
Ia menjelaskan, ada enam menu yang disediakannya. Yaitu, kopi ndeso, kopi kota, soda kota, klepon series, dalgona ketje, dak ngopi. Ada 19 sajian menu minuman yang dikombinasikan sesuai selera konsumen. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp19.000 hingga Rp30.000 per cup.