Mahasiswa di Sikka Desak DPRD Tolak UU Ciptaker

Editor: Makmun Hidayat

Ia mengatakan pihaknya meminta DPRD Sikka menandatangani penyataan sikap di atas meterai sebagai bentuk penolakan karena undang-undang ini belum disahkan sehingga presiden bisa menerbitkan Perpu.

“Pimpinan DPRD Sikka bersikap tidak etis dan tidak logis karena saat kami mau membacakan pernyataan sikap pimpinan dewan langsung mengetuk palu. Dugaan kami setiap hari mereka rapat metodenya hanya mengetuk palu saja dan ini berbahaya,” ungkapnya.

Ketua DPRD Sikka Donatus David dalam penjelasan kepada semua peserta aksi di depan tangga ruangan rapat DPRD Sikka mengatakan audensi di dalam gedung DPRD Sikka sudah dilakukan namun masih ada catatan kecil yang perlu didiskusikan.

Davis menyebutkan, oleh karena itu pimpinan dewan mengalokasikan waktu hari Senin (12/10/2020)  pukul 11.00 WITA untuk 20 perwakilan mahasiswa berdialog bersama pimpinan dewan dan anggota.

“Kami mohon maaf dan terima kasih untuk semuanya. Kami sadari betul perjuangan dari para mahasiswa namun tidak mengurangi apa yang sudah menjadi agenda DPRD Sikka,” pintanya.

David menambahkan, DPRD Sikka sedang membahas perubahan APBD Kabupaten Sikka 2020 sehingga diharapkan nanti hari Senin (12/10/2020) DPRD dan perwakilan mahasiswa bisa melakukan dialog di salah satu ruangan di DPRD Sikka.

“Kami berharap agar aksi-aksi yang bersifat anarkis mari dijauhi agar terkesan apa yang dilakukan merupakan semengat perjuangan mahasiswa untuk membicarakan hal-hal yang positif,” ungkapnya.

Massa aksi juga mencap Ketua DPRD Sikka menipu dan membohongi mereka karena membiarkan 15 orang perwakilan saja yang masuk dan yang lainnya tetap berada di luar gedung DPRD Sikka

Lihat juga...