Masyarakat Korban Bencana di Lebak Perlu Rumah Hunian Tetap
LEBAK – Masyarakat korban bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak Provinsi Banten berharap dibangun rumah hunian tetap (huntap) sehingga tinggal bersama anggota keluarga layak, nyaman dan sehat.
“Kami sekarang menempati gubuk-gubuk tenda hunian sementara (huntara) dengan kondisi tidak layak huni juga ditambah kebocoran sehubungan memasuki musim hujan,” kata Iyan (60) Ketua Rukun Tetangga (RT) di lingkungan Huntara I Cigobang saat dihubungi di Lebak, Rabu.
Masyarakat di sini menempati gubuk huntara sekitar tujuh bulan terakhir dengan kondisi cukup memprihatinkan.
Gubuk tenda huntara memiliki ruangan sekitar empat meter persegi terpaksa tidur bersamaan dengan istri dan anak-anak hingga saling berdesakan dengan ruangan cukup sempit itu.
Karena itu, warga yang menempati gubuk di Blok Huntara I sekitar 86 kepala keluarga (KK) Cigobang Kecamatan Lebak Gedong terkadang mengalami gangguan kesehatan lingkungan.
“Kami hampir setiap hari menerima laporan warga sakit akibat tinggal di lokasi hunian yang tidak layak huni itu,” katanya menjelaskan.
Ahmad (50) warga korban pengungsian Blok I Cigobang Kecamatan Lebak Gedong Kabupaten Lebak mengatakan anggota keluarganya sangat mengeluhkan kebocoran tempat hunian yang dibangun dengan tenda plastik tersebut.
Selama ini, kata dia, hampir setiap sore dilanda hujan sehingga kondisi tempat tinggal hunian merasa tidak nyaman.
“Kami selama sepekan ini, anak-anak sakit akibat kebocoran tenda yang dihuni itu,” katanya.
Ia mengatakan, masyarakat di sini semuanya korban bencana alam banjir bandang dan longsor yang terjadi pada awal 2020 itu.
Mereka menempati gubuk-gubuk huntara yang dibangun dengan plastik terpal dan hamparan bambu dan bila musim hujan dipastikan kebocoran juga jika terik matahari tentu ruangan menjadi pengap dan kepanasan.