Musim Pancaroba, Waspadai Penularan Penyakit Zoonosis pada Manusia

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

SEMARANG — Peralihan musim dari kemarau ke penghujan, atau pancaroba, berpotensi mendukung pertumbuhan virus, bakteri atau parasit pada hewan, yang dapat menularkan penyakit kepada manusia atau zoonosis.

Dokter Puskesmas Hewan (Puskeswan) Mijen, drh Riana Eriska, saat ditemui di Puskeswan Mijen, Semarang, Jumat (2/10/2020). Foto Arixc Ardana

“Zoonosis bisa saja tertular kepada individu dengan imunitas rendah. Terlebih pada musim pancaroba seperti sekarang ini, akibat cuaca yang cepat berubah-ubah. Sehingga perlu dipastikan kondisi tubuh sehat, saat melakukan kontak terhadap hewan, termasuk hewan peliharaan dan ternak,” papar dokter Puskesmas Hewan (Puskeswan) Mijen, drh Riana Eriska, saat ditemui di Puskeswan Mijen, Semarang, Jumat (2/10/2020).

Tidak hanya kondisi tubuh kita yang harus fit, lanjutnya, kesehatan hewan ternak atau peliharaan juga harus dipastikan sehat.

Berdasarkan Keputusan Kementerian Pertanian Nomor 237/Kpts/PK. 400/3/2019, ada 15 zoonosis prioritas di Indonesia yang perlu diwaspadai , di antaranya yakni rabies, avian influenza, antraks, japanese, bovine tuberculosis, brucellosis, leptospirosis, b. encephalitis, salmonellosis, hingga toksoplasma.

“Rabies, toksoplasma, avian influenza atau flu burung hingga antraks, menjadi beberapa yang paling dikenali masyarakat. Penyakit-penyakit zoonosis ini tentu sangat berbahaya bagi manusia, jika sampai tertular,” terangnya.

Dicontohkan, rabies dengan hewan pembawa vektor seperti anjing, kucing, kera hingga musang. Penyakit tersebut terjadi karena ada infeksi virus, pada otak dan sistem saraf. Rabies tergolong berbahaya, karena dapat menyebabkan kematian kepada hewan dan manusia.

Lihat juga...