Orang Berdarah O dan B Lebih Tahan dari Inveksi COVID-19
JAKARTA – Dua penelitian terbaru menemukan, orang dengan golongan darah O atau B, memiliki risiko lebih rendah terinveksi virus corona. dan tidak mengalami sakit parah ketika mereka terinfeksi COVID-19.
Salah satu studi baru di antaranya secara khusus menemukan, pasien COVID-19 dengan tipe darah O atau B menghabiskan lebih sedikit waktu di unit perawatan intensif. Hal tersebut berbeda dengan rekan mereka yang bertipe darah A atau AB.
Mereka juga cenderung tidak membutuhkan ventilasi dan cenderung tidak mengalami gagal ginjal. Dua studi baru yang diterbitkan di jurnal Blood Advances pada 14 Oktober lalu itu menguatkan, penelitian sebelumnya mengenai darah tipe O, di mana orang dengan golongan darah O atau B tidak mengalami sakit parah ketika terinfeksi COVID-19.
Pada peneliti di Universitas British Columbia, Kanada, mengamati 95 pasien COVID-19, yang sakit kritis di rumah sakit di Vancouver, antara Februari hingga April. Mereka menemukan, pasien dengan golongan darah O atau B, rata-rata menghabiskan 4,5 hari lebih sedikit di unit perawatan intensif, dibandingkan dengan mereka yang memiliki darah golongan A atau AB.
Kelompok dengan golongan darah A atau AB tinggal selama 13,5 hari di ICU. Namun, para peneliti tidak melihat adanya hubungan antara golongan darah dan lama pasien dirawat di rumah sakit. Namun, mereka menemukan, hanya 61 persen pasien dengan golongan darah O atau B yang membutuhkan ventilator, dibandingkan dengan 84 persen pasien dengan golongan darah A atau AB.
Sementara itu, pasien dengan tipe A atau AB juga lebih mungkin membutuhkan dialisis, prosedur yang membantu ginjal menyaring racun dari darah. “Pasien dalam dua golongan darah ini mungkin memiliki peningkatan risiko disfungsi atau kegagalan organ akibat COVID-19 dibandingkan orang dengan golongan darah O atau B,” para penulis penelitian menyimpulkan.