Pasca-Kebakaran Pasar Cempaka Putih, Pedagang Terus Berbenah

JAKARTA – Sehari usai Pasar Cempaka Putih dilahap si jago merah, sejumlah orang terlihat mengais-ngais puing kebakaran yang semula merupakan kios, padahal masih terlihat asap mengepul di lokasi itu. Mereka merupakan pedagang korban kebakaran yang tengah mencari potongan kayu dan besi untuk dijadikan bahan membuat lapak sementara.

Secara swadaya pedagang yang mayoritas berjualan sayur, buah, dan bahan pokok itu pun membentuk petak-petak yang dibatasi tali rafia untuk dibuatkan lapak sementara di lahan parkir Pasar Cempaka Putih.

Terlihat tak sedikit pula pedagang yang akhirnya mendirikan kios sementara berbahan triplek di atas saluran air depan Pasar Cempaka Putih karena tak kebagian lapak di lahan parkir.

Usaha untuk bangkit di tengah bencana itu pun dilakukan oleh sepasang suami istri bernama Ngadiman (72) dan Saniyah (68) yang sudah berdagang di Pasar Cempaka Putih sejak 1970.

Seolah menguatkan hati, Saniyah mengelus punggung Ngadiman mengajaknya rehat sejenak sehabis membuat meja untuk lapak sementara dari sisa kayu-kayu di lapaknya, Saniyah pun bercerita bahwa ini kali keduanya merasakan kerugian selama menjadi pedagang sayur akibat kebakaran Pasar Cempaka Putih.

Ngadiman yang beristirahat sambil menyeruput teh manis hangat yang dipesankan istrinya tak lama bercerita, kerugian pasangan yang keduanya berusia sepuh itu di antaranya seratus kilogram nangka sayur serta barang bawaan dari rumahnya berupa jaket dan baju.

“Kalau dihitung kerugiannya saya tidak hafal mbak, tapi kami bersyukur sajalah masih diberi keselamatan dan kesempatan untuk bisa dagang lagi,” tutur Ngadiman.

Sama seperti Ngadiman dan Saniyah, pedagang lainnya Aminatun (65) yang satu angkatan berjualan di Pasar Cempaka Putih sejak 1970, berujar dirinya bersyukur masih bisa diberi kesempatan menyelamatkan diri saat api menjalar melalap kios-kios yang didominasi material kayu.

Lihat juga...