Pebatik Difabel Ciptakan Motif Batik Unsur Corona
JAKARTA — Penggiat difabel (tuna rungu) binaan Kampoeng Batik Palbatu di Jakarta Selatan menciptakan motif batik dengan unsur virus corona, edisi kain batik tersebut diberi nama ‘Jakarta Terkini’.
Pendiri Kampoeng Batik Palbatu, Budi Dwi Hariyanto atau akrab disapa Hary, saat ditemui Sabtu di Rumah Batik Palbatu, menyebutkan kehadiran kain batik edisi Jakarta Terkini menceritakan tentang kondisi Jakarta saat ini yang dilanda COVID-19.
“Meski di dalam kondisi pandemi, kami (penggiat batik) tetap berkarya, menyiapkan teman-teman di Rumah Batik Palbatu membuat motif batik unsur corona sebagai hadiah peringatan Hari Batik tahun 2020,” kata Budi.
Budi menyebutkan ide pembuatan batik motif unsur corona karena situasi pandemi saat ini yang tengah dihadapi oleh kota-kota di dunia termasuk Kota Jakarta.
Proses pembuatan batik unsur corona tersebut melibatkan tiga orang penyandang disabilitas rungu binaan Rumah Batik Palbatu. Satu orang bertugas menggambar motif di atas kain, dua orang mencanting gambar dengan lilin.
Total sudah ada 10 kain batik yang sudah digambar dan dicanting oleh pebatik disabilitas rungu (tuli) Rumah Batik Palbatu. Proses pembuatan berlangsung selama dua minggu, dan saat ini kain siap untuk proses pewarnaan.
“Idenya muncul beberapa bulan ini sejak pandemi melanda, momen hari batik saya dan teman-teman keluarkan beberapa seri terbaru yakni Jakarta Terkini, seri ini ada unsur motif corona,” ujar Hary.
Batik unsur motif corona tidak sekedar kain batik biasa, karena proses pembuatan dilakukan oleh orang-orang berkebutuhan khusus. Dari goresannya, teman-teman disabilitas Kampung Batik Palbatu ingin bercerita tentang kondisi pandemi yang melanda Jakarta, dengan warna-warna yang indah akan memberikan harapan di setiap kondisi.