Pengelolaan Kawasan Makam Raja di Kepri Perlu Dioptimalkan

TANJUNG PINANG – Pjs Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Bahtiar Baharuddin, menyampaikan kondisi peninggalan makam-makam raja yang ada di daerah tersebut berpotensi besar menjadi tujuan wisata religi baik tingkat nasional maupun internasional, asal dikelola lebih maksimal lagi.

Menurutnya, para raja ini sebenarnya bukan hanya tokoh nasional namun juga Internasional karena Kerajaaan Melayu dahulunya menguasai hingga tiga negara saat ini yaitu dari Indonesia, Malaysia, Singapura, bahkan hingga ke Brunei Darussalam.

“Potensi sejarah ini yang harus kita maksimalkan dan jelaskan pada turis-turis dari negara tersebut, bahwa sebenarnya leluhur mereka sebenarnya berasal dari sini,” ujar Bahtiar saat melakukan Ziarah ke Makam Daeng Celak dan Daeng Marewa di Sei Carang, Kota Tanjung Pinang, Sabtu.

Untuk mengubah wajah Kepri menjadi wisata religi kelas internasional, kata Bahtiar, banyak yang harus dilakukan, baik oleh Pemprov Kepri maupun Pemkot Tanjung Pinang maupun dengan kabupaten/kota lain yang masih memiliki jejak peninggalan Kerajaan Melayu terdahulu, seperti yang terdapat di Pulau Penyengat, Kota Tanjung Pinang, dan Pulau Daik, Kabupaten Lingga.

“Kita harus perbaiki akses jalan agar lebih baik. Makam juga harus dipugar kembali, kalau bisa di sekitar makam dibuat pelataran dan pendopo yang luas agar para peziarah yang datang bisa nyaman. Lebih baik lagi sediakan tempat salat wisman, dan bahkan tempat menginap sementara mereka. Intinya buat para peziarah nyaman,” jelasnya.

Bahtiar mencontohkan makam-makam tokoh dan raja di Pulau Jawa, seperti makam para wali maupun makam para raja dibuat nyaman sehingga peziarah bisa berlama-lama, bukan hanya satu hari bahkan satu minggu.

Lihat juga...