Petani di Cilacap Harap Ada Lagi Bantuan Bibit Melon Golden dari Damandiri

Editor: Koko Triarko

CILACAP – Para petani melon di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengharapkan adanya bantuan bibit melon lagi dari Yayasan Damandiri. Meskipun tidak terlalu terdampak pandemi Covid-19, namun melon jenis golden yang pernah diberikan pihak yayasan mempunyai harga lebih bagus di pasaran.

Salah satu petani melon di Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Syariman, mengatakan, untuk petani buah, dampak pandemi tidak begitu dirasakan, selama hasil panen masih bagus. Hanya dalam penjualan saja yang naik-turun.

“Kalau petani buah tidak terpengaruh pandemi, kalau stok sedang banyak dan musim panen, tentu harga turun dan sebaliknya. Hanya saja, mungkin daya beli konsumen yang sedikit menurun,” kata Syariman.

Syariman memiliki kebun seluas 1 hektare lebih, kebun tersebut ditanami melon dan semangka. Hasil panen terakhir, ia mendapatkan 5 ton melon dari lahan melon seluas 15 ubin. Semua hasil panen hanya dijual di pasar lokal saja, dengan kisaran harga Rp7.000 per kilogram.

Syariman, petani melon di Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, -Foto: Hermiana E. Effendi

Lebih lanjut Syariman mengatakan, melon golden dari Yayasan Damandiri sebenarnya harganya jauh lebih bagus, sepanjang hasil panennya bagus. Hanya saja, untuk bibit yang diberikan kemarin, kualitasnya kurang bagus, sehingga berpengaruh terhadap hasil panen.

Syariman berharap, kemasan bibit melon golden dari Mekarsari tersebut diperbaharui. Sebab, bibit tanaman tidak bisa dipegang sembarangan, karena akan mempengaruhi kualitas tanaman ke depannya.

“Bibit tanaman itu tidak boleh dipegang sembarangan, jika bungkus bibit dibuka kemudian dipegang, sementara tangan ada sedikit berminyak saja, tanaman tidak akan tumbuh dengan baik,” jelasnya.

Lihat juga...