Petani Lebak Lega, Kembali Panen di Tengah Pandemi

LEBAK — Sejumlah petani di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten kembali panen di tengah pandemi COVID-19 sehingga dapat menyumbangkan ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi di daerah itu.

“Kami merasa lega setelah memasuki musim panen padi itu,” kata Ketua Kelompok Tani Suka Bungah Desa Tambak Baya Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak Ruhyana di Lebak, Kamis (15/10/2020).

Panen padi di wilayahnya seluas 150 hektare dengan jumlah anggota sebanyak 100 petani sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi dan ketahanan pangan keluarga.

Kebanyakan petani di sini setiap musim panen ditampung oleh usaha kelompok tani dan mereka menghasilkan pendapatan rata-rata Rp25 juta/hektare dengan harga gabah kering pungut (GKP) Rp5.000/Kg jika produktivitas 5 ton/hektare.

Panen padi Oktober 2020 ini, kata dia, dari angka tanam Agustus lalu dengan masa panen selama tiga bulan.

“Kami di sini menanam padi jenis benih impari 13 yang sudah bersertifikasi dengan masa panen 90 hari setelah tanam (HST),” katanya menjelaskan.

Menurut dia, hasil panen padi itu dijual dalam bentuk beras untuk dijadikan cadangan beras pemerintah (CBP) ke Perum Bulog.

Disamping itu juga untuk ketersediaan logistik untuk bencana alam dan ditampung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Selain itu juga produksi panen tersebut juga ditampung oleh pengusaha untuk didistribusikan program sembako kepada keluarga penerima manfaat (KPM).

Selama ini, kata dia, dipastikan panen Oktober 2020 bisa berlangsung enam bulan dengan produksi 60-80 ton/bulan.

“Kami menampung usaha kelompok tani itu bisa menggulirkan keuangan petani sekitar Rp300-400 juta/bulan,” katanya.

Lihat juga...