Simpul Mati

CERPEN KRISTIN FOURINA

Kau merasa bodoh meninggalkan Zayda di rumah dalam ketakutan, tetapi kau akan merasa lebih bodoh lagi jika nekat membawa Zayda ke gudang kembang api dan petasan selama kau bekerja.

Besok malamnya kau terkejut mendapati sebilah pisau di bawah bantal Zayda ketika kau membersihkan kamar. Sepertinya sesuatu yang tidak wajar telah terjadi pada Zayda, pikirmu. Sampai-sampai Zayda menyimpan sebilah pisau dapur di bawah bantalnya. Kau merasa perlu menanyakan hal itu padanya.

“Ada apa, Zayda?” tanyamu sambil menunjukkan sebilah pisau yang kau temukan di balik bantalnya.

“Tidak ada siapa-siapa,” jawab Zayda.

Ketika Zayda menjawab, kau tak yakin betul bahwa ia sudah menjawab dengan jujur.

“Tidak ada siapa pun yang berani datang ke rumah ini, Kak. Selama aku menyimpan pisau itu di balik bantal, setidaknya bisa menjagaku dari rasa takut.”

Kau bekerja dengan suasana hati yang buruk. Setelah jam kerja usai, kau pulang dan mendapati Zayda sedang memanjat pohon mangga yang ada di depan rumah. Zayda duduk di salah satu cabang pohon mangga sambil memainkan tali.

Zayda tidak langsung menatapmu ketika kau memanggilnya. Ia hanya berkata bahwa ia sedang berusaha memetik buah mangga yang sudah matang. Perlahan Zayda turun dari atas pohon mangga sambil membawa seutas tali dan satu buah mangga yang belum matang benar.

Malam itu, kau terus memperhatikan Zayda yang sedang asyik memainkan seutas tali tambang yang kau sendiri tak tahu dari mana ia dapatkan. Tak seberapa lama, kau lihat Zayda sudah tertidur lelap sambil menggenggam tali tambang yang rupanya telah terdapat beberapa simpul mati yang mungkin saja sudah ia buat.

Lihat juga...