Stok Darah di PMI Jakarta Makin Menipis di Masa Pandemi
JAKARTA – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta, Rustam Effendi, mengharapkan aparatur sipil negara (ASN) di DKI Jakarta turut andil menjadi pendonor, guna memenuhi ketersediaan darah.
“Kita harapkan ASN di DKI dengan jumlah cukup banyak. Jika setiap minggu secara bergiliran melakukan donor darah, maka kebutuhan stok darah Insyaallah terpenuhi,” ujar Rustam di Jakarta, Senin (12/10/2020).
Rustam mengatakan, di masa pandemi Covid-19 ini ketersediaan stok darah di PMI DKI Jakarta makin menipis. Selain itu, pada masa pandemi Covid-19, penerimaan kantong darah dari donor rata-rata angkanya hanya sekitar 200 kantong per hari, jauh dibanding sebelum pandemi sebesar 1.000 kantong per hari.
Selain itu, di masa pandemi kebutuhan darah 1.000 kantong per hari baru bisa dipenuhi sebanyak 80 persennya saja.
Sedangkan permintaan kantong darah, baik dari rumah sakit dan perorangan, jumlahnya jauh melebihi yang diterima dari kegiatan donor darah yang dilaksanakan unit donor darah (UDD) PMI DKI Jakarta per harinya.
“Kabar baiknya, saat ini PMI DKI Jakarta mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta dengan pelaksanaan donor darah secara berkala bagi sekitar 65.000 aparatur sipil negara (ASN), dan 120.000 pekerja perorangan yang mendapat pembayaran gaji dari APBD Provinsi DKI Jakarta,” ujar Rustam.
Rustam Effendi mengungkapkan, pihaknya akan berupaya optimal untuk memenuhi permintaan darah bagi 48 bank darah rumah sakit, 168 rumah sakit yang tidak memiliki bank darah serta 246 rumah sakit dari luar Jakarta.
“Kita lakukan program jemput bola donor darah, PMI DKI menawarkan kerja sama dengan sejumlah lembaga atau instansi pemerintah, BUMD dan organisasi kemasyarakatan yang ada di Jakarta,” kata Rustam.