Anak Muda Desa Sikka Bentuk Karang Taruna

Editor: Koko Triarko

MAUMERE – Desa Sikka, di Kecamatan Lela, merupakan salah satu destinasi wisata yang berada di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang tidak hanya memiliki keindahan alam. Desa yang berada di wilayah selatan kota Maumere ini menyimpan catatan sejarah sebagai pusat kerajaan Sikka dahulu, dan awal penyebaran agama Katolik yang ditandai dengan berdiri tegaknya Gereja Tua Sikka.

“Kita ingin agar terbentuknya karang taruna bisa menjadi wadah untuk melestarikan tradisi dan budaya di Desa Sikka,” kata Honorarius Quintus Ebang, warga Desa Sikka, Kecamatan Lela, saat ditemui Cendana News, Jumat (27/11/2020).

Intus, sapaannya, menyebutkan, di era kini cerita panjang kerajaan Sikka dan peradabannya seakan hilang bersama rumah Raja Lepo Gete, yang tidak terurus dan hanya menunggu waktu untuk roboh.

Aparatur Sipil Negara Bidang Pemerintahan Pembangunan Manusia, Bapelitbang Kabupaten Sikka, NTT, Carolus Luanga Saka, saat ditemui, Jumat (27/11/2020). -Foto: Ebed de Rosary

Ia menyebutkan, melihat kondisi tersebut, orang muda Desa Sikka bertekad untuk membentuk karang taruna desa sebagai wadah untuk mengembangkan diri dan melestarikan tradisi dan budaya.

“Karang taruna sendiri menurut Permensos No. 25 Tahun 2019 adalah organisasi yang dibentuk oleh masyarakat sebagai wadah generasi muda, untuk mengembangkan diri, tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial,” ucapnya.

Saat sosialisasi dan pembentukan karang taruna Desa Sikka, Charolus Luanga Saka, ASN pada Bidang Pemerintahan Pembangunan Manusia, Bapelitbang Sikka menekankan empat poin penting untuk memulai dan tetap bertahan di Karang Taruna.

Lihat juga...